tag:blogger.com,1999:blog-43579783500446065352024-03-14T02:08:36.232-07:00Psikologi Sosial Terapan STAIN KediriPsikologi Sosial Terapan STAIN Kediri http://www.blogger.com/profile/03791116176724228073noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-4357978350044606535.post-41123248311536836752012-12-26T02:56:00.005-08:002012-12-26T03:21:35.142-08:00JEPSI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitgm4kYYkZTbHG6Y_5pz-pgQ85jQmU6ZKwjAiKHLUhvRO9E6aUjYNFGkOSG577r06k3ZPW-DgrwHkS4vMEPhQy0_R5FBB5UrORT4fhNdgcBV4TKkupZLaGtMZaAstdwAWOcCbjyBGMsMOS/s1600/CXCC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitgm4kYYkZTbHG6Y_5pz-pgQ85jQmU6ZKwjAiKHLUhvRO9E6aUjYNFGkOSG577r06k3ZPW-DgrwHkS4vMEPhQy0_R5FBB5UrORT4fhNdgcBV4TKkupZLaGtMZaAstdwAWOcCbjyBGMsMOS/s1600/CXCC.jpg" /></a></div>
<br /></div>
Psikologi Sosial Terapan STAIN Kediri http://www.blogger.com/profile/03791116176724228073noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4357978350044606535.post-11675371678538910102012-12-26T02:46:00.001-08:002012-12-26T02:52:52.507-08:00KUNJUNGAN DI WATES<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-THHhAVPu-8QOH9PBL7oJNXoAgAKgr9ZCZjUzE_XAaX-_vy_sOYiVKt22tAjPWye4Nx-Iy0yOxUY5jiNw8UjiTiUs6UsFYluUNC8b5QpnvOCFbEO3s38okumit8n-4um6KyCotx4tHVXf/s1600/a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-THHhAVPu-8QOH9PBL7oJNXoAgAKgr9ZCZjUzE_XAaX-_vy_sOYiVKt22tAjPWye4Nx-Iy0yOxUY5jiNw8UjiTiUs6UsFYluUNC8b5QpnvOCFbEO3s38okumit8n-4um6KyCotx4tHVXf/s1600/a.jpg" /></a></div>
<br /></div>
Psikologi Sosial Terapan STAIN Kediri http://www.blogger.com/profile/03791116176724228073noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4357978350044606535.post-17609682260050643922012-12-23T08:44:00.002-08:002012-12-23T08:44:59.339-08:00TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF VYGOTSKY<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><b>TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF VYGOTSKY</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">A. PENGANTAR<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perkembangan kognitif dan
bahasa anak-anak tidak berkembang dalam suatu situasi sosial yang hampa. Lev
Vygotsky (1896-1934), seorang psikolog berkebangsaan Rusia, mengenal poin
penting tentang pikiran anak ini lebih dari setengah abad yang lalu. Teori
Vygotsky mendapat perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad ke-20.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sezaman dengan Piaget,
Vygotsky menulis di Uni Soviet selama 1920-an dan 1930-an. Namun, karyanya baru
dipublikasikan di dunia Barat pada tahun 1960-an. Sejak saat itulah,
tulisan-tulisannya menjadi sangat berpengaruh. Vygotsky adalah pengagum Piaget.
Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara
bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, tetapi Vygotsky
tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian
dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">B. KONSEP
SOSIOKULTURAL<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Banyak developmentalis yang
bekerja di bidang kebudayaan dan pembangunan menemukan dirinya sepaham dengan
Vygotsky, yang berfokus pada konteks pembangunan sosial budaya. Teori Vygotsky
menawarkan suatu potret perkembangan manusia sebagai sesuatu yang tidak
terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky menekankan
bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan
penalaran melibatkan pembelajaran menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti
bahasa, sistem matematika, dan alat-alat ingatan. Ia juga menekankan bagaimana
anak-anak dibantu berkembang dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah
terampil di dalam bidang-bidang tersebut. Penekanan Vygotsky pada peran
kebudayaan dan masyarakat di dalam perkembangan kognitif berbeda dengan
gambaran Piaget tentang anak sebagai ilmuwan kecil yang kesepian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Piaget memandang anak-anak
sebagai pembelajaran lewat penemuan individual, sedangkan Vygotsky lebih banyak
menekankan peranan orang dewasa dan anak-anak lain dalam memudahkan
perkembangan si anak. Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental
yang relatif dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan
perhatian. Namun, anak-anak tak banyak memiliki fungsi mental yang lebih tinggi
seperti ingatan, berfikir dan menyelesaikan masalah. Fungsi-fungsi mental yang
lebih tinggi ini dianggap sebagai ”alat kebudayaan” tempat individu hidup
dan alat-alat itu berasal dari budaya. Alat-alat itu diwariskan pada
anak-anak oleh anggota-anggota kebudayaan yang lebih tua selama
pengalaman pembelajaran yang dipandu. Pengalaman dengan orang lain secara
berangsur menjadi semakin mendalam dan membentuk gambaran batin anak tentang
dunia. Karena itulah berpikir setiap anak dengan cara yang sama dengan anggota
lain dalam kebudayaannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Vygotsky menekankan baik
level konteks sosial yang bersifat institusional maupun level konteks sosial
yang bersifat interpersonal. Pada level institusional, sejarah kebudayaan
menyediakan organisasi dan alat-alat yang berguna bagi aktivitas kognitif
melalui institusi seperti sekolah, penemuan seperti komputer, dan melek huruf.
Interaksi institusional memberi kepada anak suatu norma-norma perilaku dan
sosial yang luas untuk membimbing hidupnya. Level interpersonal memiliki suatu
pengaruh yang lebih langsung pada keberfungsian mental anak. Menurut vygotsky
(1962), keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui
interaksi sosial langsung. Informasi tentang alat-alat,
keterampilan-keterampilan dan hubungan-hubungan interpersonal kognitif
dipancarkan melalui interaksi langsung dengan manusia. Melalui pengorganisasian
pengalaman-pengalaman interaksi sosial yang berada di dalam suatu latar
belakang kebudayaan ini, perkembangan mental anak-anak menjadi matang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">C. PERKEMBANGAN
BAHASA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Para pakar perilaku memandang
bahasa sama seperti perilaku lainnya, misalnya duduk, berjalan, atau berlari.
Mereka berpendapat bahwa bahasa hanya merupakan urutan respons (Skinner,1957)
atau sebuah imitasi (Bandura, 1977). Tetapi banyak diantara kalimat yang kita
hasilkan adalah baru, kita tidak mendengarnya atau membicarakannya sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kita tidak mempelajari
bahasa di dalam suatu ”ruang hampa sosial” (social vacuum). Kebanyakan
anak-anak diajari bahasa sejak usia yang sangat muda. Kita memerlukan
pengenalan kepada bahasa yang lebih dini untuk memperoleh keterampilan bahasa
yang baik (Adamson,1992; Schegloff,1989). Dewasa ini, kebanyakan peneliti
penguasaan bahasa yakin bahwa anak-anak dari berbagai konteks sosial yang luas
menguasai bahasa ibu mereka tanpa diajarkan secara khusus dan dalam beberapa
kasus tanpa penguatan yang jelas ( Rice,1993). Dengan demikian aspek yang
penting dalam mempelajari suatu bahasa tampaknya tidaklah banyak. Walaupun
begitu, proses pembelajaran bahasa biasanya memerlukan lebih banyak dukungan dan
keterlibatan dari pengasuh dan guru. Suatu peran lingkungan yang membangkitkan
rasa ingin tahu dalam penguasaan bahasa pada anak kecil disebut motherese,
yakni cara ibu dan orang dewasa sering berbicara pada bayi dengan frekuensi dan
hubungan yang lebih luas dari pada normal, dan dengan kalimat-kalimat yang
sederhana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bahasa dipahami dalam suatu
urutan tertentu. Pada setiap tahap di dalam tahap perkembangan, interaksi
linguistik anak dengan orang tua dan orang lain pada dasarnya mengikuti suatu
prinsip tertentu ( Conti-Ramsden & Snow, 1991; Maratsos, 1991).
Perkembangan pemahaman bahasa pada anak bukan saja sangat dipengaruhi oleh
kondisi biologis anak, tetapi lingkungan bahasa di sekitar anak sejak usia dini
jauh lebih penting dibandingkan dengan apa yang diperkirakan di masa lalu ( Von
Tetzchner & Siegel, 1989).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Vygotsky lebih banyak
menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif daripada Piaget. Bagi Piaget,
bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap perkembangan yang cukup
maju. Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap perkembangan kognitif
saat itu. Namun, bagi Vygotsky, bahasa berkembang dari interaksi sosial dengan
orang lain. Awalnya, satu-satunya fungsi bahasa adalah komunikasi. Bahasa dan
pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak mendalami bahasa dan
belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah. Dalam
tahap praoperasional, ketika anak belajar menggunakan bahasa untuk
menyelesaikan masalah, mereka berbicara lantang sembari menyelesaikan masalah.
Sebaliknya, begitu menginjak tahap operasional konkret, percakapan batiniah
tidak terdengar lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">D. ZONE
PERKEMBANGAN PROKSIMAL (ZPD)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Meskipun pada akhirnya
anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman
sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika
berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan
pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada satu sisi, Piaget
menjelaskan proses perkembangan kognitif sejalan dengan kemajuan anak-anak, dan
dia menggambarkan bahwa anak-anak mampu melakukan sesuatu sendiri.
Pada sisi lain, Vygotsky mencari pengertian bagaiman anak-anak berkembang
dengan melalui proses belajar, dimana fungsi-fungsi kognitif belum matang,
tetapi masih dalam proses pematangan. Vygotsky membedakan antara aktual
development dan potensial development pada anak. Aktual development ditentukan
apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau
guru. Sedangkan potensial development membedakan apakah seorang anak dapat
melakukan sesuatu, memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau
kerjasama dengan teman sebaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut teori Vygotsky, Zona
Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial
development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa
bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan
arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maksud dari ZPD adalah
menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial akan dapat memudahkan perkembangan
anak. Ketika siswa mengerjakan pekerjaanya di sekolah sendiri, perkembangan
mereka kemungkinan akan berjalan lambat. Untuk memaksimalkan perkembangan,
siswa seharusnya bekerja dengan teman yang lebih terampil yang dapat memimpin
secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks. Melalui
perubahan yang berturut-turut dalam berbicara dan bersikap, siswa mendiskusikan
pengertian barunya dengan temannya kemudian mencocokkan dan mendalami kemudian
menggunakannya. Sebuah konsekuensi pada proses ini adalah bahwa siswa belajar
untuk pengaturan sendiri (self-regulasi).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">E. KONSEP
SCAFFOLDING<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Scaffolding merupakan suatu
istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi perkembangan-kognitif masa
kini, Jerome Bruner, yakni suatu proses yang digunakan orang dewasa untuk
menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pengaruh karya Vygotsky dan
Bruner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh Smith et al. (1998).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1. Walaupun
Vygotsky dan Bruner telah mengusulkan peranan yang lebih penting bagi orang
dewasa dalam pembelajaran anak-anak daripad peran yang diusulkan Piaget,
keduanya tidak mendukung pengajaran didaktis diganti sepenuhnya. Sebaliknya
mereka malah menyatakan, walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran
aktif, guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam
istilah teoritis, ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama
melalui ZPD.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2. Secara
khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman sebaya juga
berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak.berlawanan dengan
pembelajaran lewat penemuan individu (individual discovery learning), kerja
kelompok secara kooperatif ( cooperative groupwork) tampaknya mempercepat
perkembangan anak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">3. Gagasan
tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran pribadi oleh
teman sebaya ( peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang
agak tertinggal dalam pelajaran. Foot et al. (1990) menjelaskan keberhasilan
pengajaran oleh teman sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky. Satu anak
bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri
baru saja melewati tahap itu sehingga bis adengan mudah melihat
kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang
sesuai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Komputer juga dapat
digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dalam berbagai cara. Dari perspektif
pengikut Vygotsky-Bruner, perintah-perintah di layar komputer merupakan
scaffolding ( Crook, 1994). Ketika anak menggunakan perangkat lunak (software)
pendidikan, komputer memberikan bantuan atau petunjuk secara detail seperti
yang diisyaratkan sesuai dengan kedudukan anak yang sedang dalam ZPD. Tak pelak
lagi, beberapa anak di kelas lebih terampil dalam menggunakan komputer sehingga
bisa berperan sebagai tutor bagi teman sebayanya. Dengan murid-murid yang
bekerja dengan komputer, guru bisa dengan bebas mencurahkan perhatinnya kepada
individu-individu yang memerlukan bantuan dan menyiapkan scaffolding yang
sesuai bagi masing-masing anak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">F. KONSTRUKTIVISME<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pendekatan konstruktivisme
pada pendidikan berusaha merubah pendidikan dari dominasi guru menjadi
pemusatan pada siswa. Peranan guru adalah membantu siswa mengembangkan
pengertian baru. Siswa diajarkan bagaimana mengasimilasi pengalamn,
pengetahuan, dan pengertiannya dan apakah mereka siap untuk tahu dari
pembentukan pengertian baru ini. Pada bagian ini, kita melihat permulaan aliran
konstruktivisme , peranan pengalaman siswa dalam belajar dan bagaiman dapat
mengasimilasi pengertiannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Konstruktivisme adalah suatu
teori belajar yang mempunyai suatu pedoman dalam filosofi dan antropologi
sebaik psikologi. Pedoman filosofi pada teori ni ditemukan pada abad ke-5
sebelum masehi. Ketika Socrates memajukan pemikiran dari level sophist oleh
metode perkembangan sistematis yang ditemukan melalui gabungan antara
pertanyaan dan alasan logika. Metode baru ini yang mengkontribusi secara
besar-besaran untuk memajukan aspek pemecahan masalah aliran konstruktivisme.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Penyelidikan atau pengalaman
fisik, pengalaman pendidikan adalah kunci metode konstruktivisme. Selama abad
ke-18 dan ke-17, filosof Inggris ” Frances Bacon” memberikan ilmu metode untuk
menyelidiki lingkungan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pendukung konstruktivisme
percaya bahwa pengalaman melalui lingkungan, kita akan mengikat informasi yang
kita peroleh dari pengalaman ini ke dalam pengertian sebelumnya, membentuk
pengertian baru. Dengan kata lain, pada proses belajar masing-masing pelajar harus
mengkreasikan pengetahuannya. Pada konstruktivis, kegiatan mengajar adalah
proses membantu pelajar-pelajar mengkreasikan pengetahuannya. Konstruktivisme
percaya bahwa pengetahuan tidak hanya kegiatan penemuan yang memungkinkan untuk
dimengerti, tetapi pengetahuan merupakan cara suatu informasi baru berinteraksi
dengan pengertian sebelumnya dari pelajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Para konstruktivisme
menekankan peranan motivasi guru untuk membantu siswa belajar mencintai
pelajaran. Tidak seprti behaviorist, yang menggunakan sangsi berupa reward,
sedangkan konstruktivisme percaya bahwa motivasi internal, seperti kesenangan
pada pelajaran lebih kuat daripada reward eksternal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Konstruktivisme yang
mempunyai pengaruh besar pada tahun 1930 yang bekerja sebagai ahli Psikologi
Rusia adalah L.S. Vygotsky, yang sangat tertarik pada efek interaksi siswa
dengan teman sekelas pada pelajaran. Jaramillo (1996) menjelaskan, Vygotsky
mencatat bahwa interaksi individu dengan orang lain berlangsung pada situasi
sosial. Vygotsky percaya bahwa subyek yang dipelajari berpengaruh pada proses
belajar, dan mengakui bahwa tiap-tiap disiplin ilmu mempunyai metode
pembelajaran tersendiri. Vygotsky adalah seorang guru yang tertarik untuk
mendesign kurikulum sebagai fasilitas dalam interaksi siswa. <o:p></o:p></span></div>
</div>
Psikologi Sosial Terapan STAIN Kediri http://www.blogger.com/profile/03791116176724228073noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4357978350044606535.post-27422558610306189172012-12-23T08:23:00.000-08:002012-12-23T08:37:39.180-08:00TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 19.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 19.2pt; text-align: center; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jean_Piaget" title="Jean Piaget"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">JEAN PIAGET</span></a></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 19.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 19.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teori Perkembangan Kognitif</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, dikembangkan
oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jean_Piaget" title="Jean Piaget"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">Jean
Piaget</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, seorang </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Psikolog" title="Psikolog"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">psikolog</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Swiss
yang hidup tahun </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1896" title="1896"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">1896</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1980" title="1980"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">1980</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori" title="Teori"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">Teorinya</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">memberikan
banyak konsep utama dalam lapangan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi#psikologi_perkembangan" title="Psikologi"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">psikologi
perkembangan</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan" title="Kecerdasan"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">kecerdasan</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, yang bagi
Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan
melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.
Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya <i>schemata</i>—skema
tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan
perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi" title="Informasi"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">informasi</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> secara
mental. Teori ini digolongkan ke dalam </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruktivisme" title="Konstruktivisme"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">konstruktivisme</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, yang berarti,
tidak seperti teori </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nativisme" title="Nativisme"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">nativisme</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (yang
menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan
kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan
kognitif kita melalui tindakan yang ter</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi" title="Motivasi"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">motivasi</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dengan
sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget
memperoleh <i>Erasmus Prize</i>. Piaget membagi skema yang digunakan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Anak" title="Anak"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">anak</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> untuk
memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan
semakin canggih seiring pertambahan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Usia" title="Usia"><span lang="IN" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">usia</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Periode sensorimotor
(usia 0–2 tahun)<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Periode
praoperasional (usia 2–7 tahun)<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Periode
operasional konkrit (usia 7–11 tahun)<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Periode
operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div style="background: white; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; margin-left: 1.2pt; margin-right: 0in; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 2.0pt 0in;">
<h2 style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 0.25in; padding: 0in; page-break-after: auto; text-indent: -0.25in;">
<span class="mw-headline"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">PERIODE
SENSORIMOTOR</span></span><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h2>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Menurut Piaget,<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bayi" title="Bayi"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">bayi</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>lahir dengan sejumlah<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Refleks" title="Refleks"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">refleks</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>bawaan
selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk
melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut.<span class="apple-converted-space"> </span>Periode sensorimotor<span class="apple-converted-space"> </span>adalah periode pertama dari empat
periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan
dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Sub-tahapan<span class="apple-converted-space"> </span><i>skema refleks</i>, muncul saat lahir
sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Sub-tahapan<span class="apple-converted-space"> </span><i>fase reaksi sirkular primer</i>,
dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan
munculnya kebiasaan-kebiasaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Sub-tahapan<span class="apple-converted-space"> </span><i>fase reaksi sirkular sekunder</i>,
muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan
koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Sub-tahapan<span class="apple-converted-space"> </span><i>koordinasi reaksi sirkular sekunder</i>,
muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan
untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda
kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Sub-tahapan<span class="apple-converted-space"> </span><i>fase reaksi sirkular tersier</i>,
muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama
dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Sub-tahapan<span class="apple-converted-space"> </span><i>awal representasi simbolik</i>,
berhubungan terutama dengan tahapan awal<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kreativitas" title="Kreativitas"><span style="color: windowtext;">kreativitas</span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; margin-left: 1.2pt; margin-right: 0in; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 2.0pt 0in;">
<h2 style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 0.25in; padding: 0in; page-break-after: auto; text-indent: -0.25in;">
<span class="mw-headline"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">TAHAPAN
PRAOPERASIONAL</span></span><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h2>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Tahapan ini merupakan tahapan kedua
dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan
bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari
fungsi<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi" title="Psikologi"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">psikologis</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>muncul.<span class="apple-converted-space"> </span>Pemikiran (Pra)Operasi<span class="apple-converted-space"> </span>dalam
teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap
objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara
logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar" title="Belajar"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">belajar</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>menggunakan
dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih
bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang
lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti
mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan
semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Menurut Piaget, tahapan
pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai
enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan ber<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa" title="Bahasa"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">bahasanya</span></a>.
Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar.
Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di
permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat
memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama
lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya.
Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain
semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan
menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; margin-left: 1.2pt; margin-right: 0in; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 2.0pt 0in;">
<h2 style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 0.25in; padding: 0in; page-break-after: auto; text-indent: -0.25in;">
<span class="mw-headline"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">TAHAPAN
OPERASIONAL KONKRIT</span></span><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h2>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Tahapan ini adalah tahapan ketiga
dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai
ciri berupa penggunaan<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logika" title="Logika"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">logika</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>yang memadai. Proses-proses penting
selama tahapan ini adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">Pengurutan</span><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">—kemampuan untuk mengurutan objek
menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda
ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling
kecil.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">Klasifikasi</span><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">—kemampuan untuk memberi nama dan
mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau
karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat
menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki
keterbatasan logika berupa<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Animisme" title="Animisme"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">animisme</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>(anggapan
bahwa semua benda hidup dan berperasaan)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<i><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">Decentering</span></i><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">—anak mulai mempertimbangkan beberapa
aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak
tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya
dibanding cangkir kecil yang tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<i><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">Reversibility</span></i><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">—anak mulai memahami bahwa jumlah
atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu,
anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama
dengan 4, jumlah sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">Konservasi</span><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">—memahami bahwa kuantitas, panjang,
atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau
tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi
cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air
dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap
sama banyak dengan isi cangkir lain.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">Penghilangan
sifat Egosentrisme</span><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">—kemampuan
untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut
berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang
memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan,
kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti
kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti
akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa
boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; margin-left: 1.2pt; margin-right: 0in; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 2.0pt 0in;">
<h2 style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 0.25in; padding: 0in; page-break-after: auto; text-indent: -0.25in;">
<span class="mw-headline"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">TAHAPAN
OPERASIONAL FORMAL</span></span><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h2>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Tahap operasional formal adalah
periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai
dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pubertas" title="Pubertas"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">pubertas</span></a>) dan terus berlanjut sampai<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dewasa" title="Dewasa"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">dewasa</span></a>.
Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara
abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang
tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta,
bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk
hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat
dari faktor<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi" title="Biologi"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">biologis</span></a>, tahapan ini muncul saat pubertas (saat
terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa
secara<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi" title="Fisiologi"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">fisiologis</span></a>, kognitif,<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tahap_perkembangan_moral_Kohlberg" title="Tahap perkembangan moral Kohlberg"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">penalaran
moral</span></a>, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa
orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia
tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap
menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<div style="background: white; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 2.0pt 0in;">
<h2 style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt; padding: 0in;">
<span class="mw-headline"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Proses perkembangan<o:p></o:p></span></span></h2>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">SKEMA</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Seorang individu dalam
hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut,
seseorang akan memperolehskema.
Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan
memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun
fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam
pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan
pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan,
informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau
mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak mungkin
memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan burung. Bila
pengalaman awal anak berkaitan dengan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_kenari" title="Burung kenari"><span style="color: #0b0080; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">burung kenari</span></a>, anak
kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan
mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_unta" title="Burung unta"><span style="color: #0b0080; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-fareast;">burung unta</span></a>. Anak akan
perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk
memasukkan jenis burung yang baru ini.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">EQUILIBRATION<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Proses asimilasi dan
akomodasi perlu untuk perkembangan
kognitif seseorang. Dalam perkembangan
intelek seseorang diperlukan keseimbangan
antara asimilasi dengan akomodasi. Proses ini disebut equilibrium, yaitu pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur
keseimbangan proses asimilasi dan
akomodasi. Disequilibrium adalah keadaan tidak seimbang antara asimilasi dan akomodasi. Equilibration adalah proses dari disequilibrium ke equilibrium.
Proses tersebut berjalan terus dalam diri individu melalui asimilasi
dan akomodasi. Equilibration membuat seseorang dapat
menyatukan pengalaman luar dengan
struktur dalamnya (skema). Bila terjadi ketidakseimbangan, maka seseorang terpacu untuk mencari keseimbangan dengan jalan asimilasi atau
akomodasi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Proses
ekuilibrasi menunjuan adanya peningkatan ke arah bentuk-bentuk pemikiran yang
lebih komplek. Menurut Piaget melalui kedua penyesuaian (asimilasi dan
akomodasi sistem kognisi seseorang berkembang dari satu tahap ke tahap
selanjutnya, sehingga kadang-kadang mencapai equilibrium, yakni keadaan
seimbang antara dtruktur kognisinya dan pengalamannya di lingkungan. Sebagai
anak-anak yang sedang tumbuh kadang-kadang mereka berhadapan dengan situasi
yang tidak dapat menjelaskan secara memuaskan tentang dunia daam terminology
yang dipahaminya saat ini. Kondisi demikian menimbulkan konflik kognitif atau
disequilibrium, yakni semacam ketidaknyamanan mental yang mendorongya untuk
mencoba membuat pemahaman tentang apa yanag mereka saksikan. Dengan melakukan penggantian,
mengorganisasi kembali atau mengintegrasikan secara baik skema-akema mereka
(dalam kata-kata lain, melalui akomodasi), anak-anak akhirnya mampu memecahkan
konflik, mampu memahami kejadian-kejadian yanag sebelumnya membingungkan, serta
kembali mendapatkan keseimbangan pemikiran. Pergerakan dari equilibrium ked
isequilibrium dan kemudian kembali lagi menjadi equilibrium atau proses yanag
meningkatkan perkembangan pemikiran dan pengetahuan anak dari suatu tahap
ke tahap yang lebih kompleks inilah yang disebut Piaget dengan
istilah equilibration (ekuilibrasi)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">ASIMILASI</span><span class="apple-converted-space"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">adalah proses menambahkan
informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif,
karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang
diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam
contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung"
adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">AKOMODASI</span><span class="apple-converted-space"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 150%; margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">adalah bentuk penyesuaian
lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi
baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula
terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat
burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label
"burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung
si anak. Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang
berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di
atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin
mencapai keadaan<span class="apple-converted-space"> </span>equilibrium, yaitu berupa keadaan
seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan.
Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai
dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.Dengan demikian, kognisi
seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif
tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 19.2pt; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
Psikologi Sosial Terapan STAIN Kediri http://www.blogger.com/profile/03791116176724228073noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4357978350044606535.post-81530483939736710682012-12-23T08:14:00.000-08:002012-12-23T08:14:10.973-08:00TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: center;">
<b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">TEORI PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PSIKOSOSIAL ERIK
ERIKSON<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<i><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Man the un-known” </span></i><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(manusia adalah makhluk yang misteri) demikian di ungkapkan oleh
Alexis Carel ketika menggambarkan ketidaktuntasan pencarian hakikat manusia
oleh para ahli. Banyak ikhtiar akademis yang dilakukan oleh para ahli saat
ingin memapar siapa sesungguhnya dirinya. Ilmu-ilmu seperti filsafat, ekonomi,
sosiologi, antropologi juga psikologi dan beberapa ilmu lainnya adalah ilmu
yang membahas tentang manusia dengan perspektif masing-masing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Erik Erikson adalah salah satu diantara para ahli yang melakukan
ikhtiar itu. Dari perspektif psikologi, ia menguraikan manusia dari sudut
perkembangannya sejak dari masa 0 tahun hingga usia lanjut. Erikson beraliran
psikoanalisa dan pengembang teori Freud. Kelebihan yang dapat kita temukan dari
Erikson adalah bahwa ia mengurai seluruh siklus hidup manusia, tidak seperti
Freud yang hanya sampai pada masa remaja. Termasuk disini adalah bahwa Erikson
memasukkan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perkembangan tahapan manusia,
tidak hanya sekedar faktor libidinal sexual.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A. Tentang Erik
Erikson (1902-1994)</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Erik Erikson lahir di Franfrurt Jerman, pada tanggal 15 Juni
1902 adalah ahli analisa jiwa dari Amerika, yang membuat kontribusi-kontribusi
utama dalam pekerjaannya di bidang psikologi pada pengembangan anak dan pada
krisis identitas. Ayahnya (Danish) telah meninggal dunia sebelum ia lahir.
Hingga akhirnya saat remaja, ibunya (yang seorang Yahudi) menikah lagi dengan
psikiater yang bernama Dr. Theodor Homberger.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Erikson kecil bukanlah siswa pandai, karena ia adalah seorang
yang tidak menyenangii atmosfer sekolah yang formal. Ia oleh orang tua dan
teman-temannya dikenal sebagai seorang pengembara hingga ia pun tidak sempat
menyelesaikan program diploma. Tetapi perjalanan Erikson ke beberapa negara dan
perjumpaannya dengan beberapa penggiat ilmu menjadikannya seorang ilmuwan
sekaligus seniman yang diperhitungkan. Pertama ia berjumpa dengan ahli analisa
jiwa dari Austria yaitu Anna Freud. Dengan dorongannya, ia mulai mempelajari
ilmu tersebut di Vienna Psychoanalytic Institute, kemudian ia mengkhususkan
diri dalam psikoanalisa anak. </span><span lang="ES" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: ES; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terakhir pada tahun 1960 ia dianugerahi
gelar profesor dari Universitas Harvard.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span lang="ES" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: ES; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah menghabiskan waktu dalam perjalanan
panjangnya di Eropa Pada tahun 1933 ia kemudian berpindah ke USA dan kemudian
ditawari untuk mengajar di Harvad Medical School. Selain itu ia memiliki pratek
mandiri tentang psiko analisis anak. Terakhir, ia menjadi pengajar pada
Universitas California di Berkeley, Yale, San Francisco Psychoanalytic
Institute, Austen Riggs Center, dan Center for Advanced Studies of Behavioral
Sciences.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span lang="ES" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: ES; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selama periode ini Erikson menjadi tertarik
akan pengaruh masyarakat dan kultur terhadap perkembangan anak. Ia belajar dari
kelompok anak-anak Amerika asli untuk membantu merumuskan teori-teorinya.
Berdasarkan studinya ini, membuka peluang baginya untuk menghubungkan
pertumbuhan kepribadian yang berkenaan dengan orangtua dan nilai
kemasyarakatan.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span lang="ES" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: ES; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keinginannya untuk meneliti perkembangan
hidup manusia berdasarkan pada pengalamannya ketika di sekolah. Saat itu
anak-anak lain menyebutnya <i>Nordic</i> karena ia tinggi, pirang,
dan bermata biru. Di sekolah grammar ia ditolak karena berlatar belakang
Yahudi.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span lang="ES" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: ES; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Buku pertamanya adalah <i>Childhood
dan Society</i> (1950), yang menjadi salah satu buku klasik di dalam
bidang ini. Saat ia melanjut pekerjaan klinisnya dengan anak-anak muda, Erikson
mengembangkan konsep krisis perasaan dan identitas sebagai suatu konflik yang
tak bisa diacuhkan pada masa remaja. </span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Buku-buku karyanya antara lain yaitu: <i>Young Man Luther</i> (1958), <i>Insight
and Responsibility</i> (1964), <i>Identity</i> (1968), <i>Gandhi's
Truth</i>(1969): yang menang pada Pulitzer Prize and a National Book Award
dan <i>Vital Involvement in Old Age</i> (1986).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B. Tahap
Perkembangan Hidup Manusia</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apakah perkembangan
psikososial itu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan
teori perkembangan psiko-sosial. Teori perkembangan psikososial ini adalah
salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud,
Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah
satu elemen penting dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan
persamaan ego. </span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Persamaan ego adalah perasaan sadar yang
kita kembangkan melalui interaksi sosial. Menurut Erikson, perkembangan ego
selalu berubah berdasarkan pengalaman dan informasi baru yang kita dapatkan
dalam berinteraksi dengan orang lain. Erikson juga percaya bahwa kemampuan
memotivasi sikap dan perbuatan dapat membantu perkembangan menjadi positif,
inilah alasan mengapa teori Erikson disebut sebagai teori perkembangan
psikososial.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ericson memaparkan teorinya melalui konsep
polaritas yang bertingkat/bertahapan. Ada 8 (delapan) tingkatan perkembangan
yang akan dilalui oleh manusia. Menariknya bahwa tingkatan ini bukanlah sebuah
gradualitas. Manusia dapat naik ketingkat berikutnya walau ia tidak tuntas pada
tingkat sebelumnya. Setiap tingkatan dalam teori Erikson berhubungan dengan
kemampuan dalam bidang kehidupan. Jika tingkatannya tertangani dengan baik,
orang itu akan merasa pandai. Jika tingkatan itu tidak tertangani dengan baik,
orang itu akan tampil dengan perasaan tidak selaras.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam setiap tingkat, Erikson percaya
setiap orang akan mengalami konflik/krisis yang merupakan titik balik dalam
perkembangan. Erikson berpendapat, konflik-konflik ini berpusat pada
perkembangan kualitas psikologi atau kegagalan untuk mengembangkan kualitas
itu. Selama masa ini, potensi pertumbuhan pribadi meningkat. Begitu juga dengan
potensi kegagalan.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahap
1. <i>Trust vs Mistrust</i> (percaya vs tidak percaya)</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #222222; font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="ES" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: ES; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terjadi pada usia 0 s/d 18 bulan</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #222222; font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="ES" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: ES; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tingkat pertama teori perkembangan
psikososial Erikson terjadi antara kelahiran sampai usia satu tahun dan
merupakan tingkatan paling dasar dalam hidup.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #222222; font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="ES" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: ES; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oleh karena bayi sangat bergantung,
perkembangan kepercayaan didasarkan pada ketergantungan dan kualitas dari
pengasuh kepada anak.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #222222; font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika anak berhasil membangun kepercayaan,
dia akan merasa selamat dan aman dalam dunia. Pengasuh yang tidak konsisten,
tidak tersedia secara emosional, atau menolak, dapat mendorong perasaan tidak
percaya diri pada anak yang di asuh. Kegagalan dalam mengembangkan kepercayaan
akan menghasilkan ketakutan dan kepercayaan bahwa dunia tidak konsisten dan
tidak dapat di tebak.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahap
2. Otonomi (<i>Autonomy</i>) VS malu dan ragu-ragu (<i>shame and doubt</i>)</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Terjadi
pada usia 18 bulan s/d 3 tahun</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #222222; font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tingkat ke dua dari teori perkembangan
psikososial Erikson ini terjadi selama masa awal kanak-kanak dan berfokus pada
perkembangan besar dari pengendalian diri.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #222222; font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seperti Freud, Erikson percaya bahwa
latihan penggunaan toilet adalah bagian yang penting sekali dalam proses ini.
Tetapi, alasan Erikson cukup berbeda dari Freud. Erikson percaya bahwa belajar
untuk mengontrol fungsi tubuh seseorang akan membawa kepada perasaan
mengendalikan dan kemandirian.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #222222; font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kejadian-kejadian penting lain meliputi
pemerolehan pengendalian lebih yakni atas pemilihan makanan, mainan yang
disukai, dan juga pemilihan pakaian.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #222222; font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anak yang berhasil melewati tingkat ini
akan merasa aman dan percaya diri, sementara yang tidak berhasil akan merasa
tidak cukup dan ragu-ragu terhadap diri sendiri.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahap 3. Inisiatif (<i>Initiative</i>)
vs rasa bersalah (<i>Guilt</i>)</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Terjadi
pada usia 3 s/d 5 tahun.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.75pt;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Selama
masa usia prasekolah mulai menunjukkan kekuatan dan kontrolnya akan dunia
melalui permainan langsung dan interaksi sosial lainnya. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mereka
lebih tertantang karena menghadapi dunia sosial yang lebih luas, maka dituntut
perilaku aktif dan bertujuan.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.75pt;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Anak
yang berhasil dalam tahap ini merasa mampu dan kompeten dalam memimpin orang
lain. Adanya p</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">eningkatan rasa tanggung jawab </span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">prakarsa.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.75pt;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Mereka
yang gagal mencapai tahap ini akan merasakan perasaan bersalah, perasaan
ragu-ragu, dan kurang inisiatif. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perasaan bersalah yang
tidak menyenangkan dapat muncul apabila anak tidak diberi kepercayaan dan
dibuat merasa sangat cemas.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.75pt;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Erikson
yakin bahwa kebanyakan rasa bersalah dapat digantikan dengan cepat oleh rasa
berhasil.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahap
4. </span></b><b><i><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Industry vs inferiority</span></i></b><b><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (tekun
vs rasa rendah diri)</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Terjadi
pada usia 6 s/d pubertas.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Melalui
interaksi sosial, anak mulai mengembangkan perasaan bangga terhadap
keberhasilan dan kemampuan mereka.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Anak
yang didukung dan diarahkan oleh orang tua dan guru membangun peasaan kompeten
dan percaya dengan ketrampilan yang dimilikinya.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Anak
yang menerima sedikit atau tidak sama sekali dukungan dari orang tua, guru,
atau teman sebaya akan merasa ragu akan kemampuannya untuk berhasil.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prakarsa </span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yang
dicapai sebelumnya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">me</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">motivasi</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> mereka </span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">untuk </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">terlibat
d</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">engan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> pengalaman-pengalaman baru.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketika
beralih ke masa pertengahan dan akhir </span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">anak-</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">anak,
mereka mengarahkan energi mereka menuju penguasaan pengetahuan dan keterampilan
intelektual.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Permasalahan
yang dapat timbul </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">pada tahun sekolah dasar adalah </span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">berkembangnya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> rasa
rendah diri</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">perasaan tidak
berkompeten dan tidak produktif.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Erikson
yakin bahwa guru memiliki tanggung jawab khusus bagi perkembangan ketekunan
anak-anak.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahap
5<i>. </i></span></b><b><i><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Identity vs identify confusion</span></i></b><b><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (identitas
vs kebingungan identitas)</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Terjadi
pada masa </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">remaja, </span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yakni
usia </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> s/d </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">20
tahun</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Selama
remaja ia mengekplorasi kemandirian dan membangun kepakaan dirinya.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Anak </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dihadapkan
dengan penemuan siapa mereka, bagaimana mereka nantinya, dan kemana mereka
menuju dalam kehidupannya </span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(menuju tahap kedewasaan)</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anak
dihadapkan </span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">memiliki</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> banyak
peran baru dan status </span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sebagai </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">orang
dewasa –pekerjaan dan romantis</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, mis</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">alnya,
o</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">r</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ang</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tu</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> harus
mengizinkan remaja menjelajahi banyak peran dan jalan yang berbeda dalam suatu
peran khusus.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika
remaja menjajaki peran-peran semacam itu dengan cara yang sehat dan positif
untuk diikuti d</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">l</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">m
kehidupan, identitas positif akan dicapai.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika
suatu identitas remaja ditolak oleh or</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ang</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tu</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,
jika remaja tidak secara memadai menjajaki banyak peran, jika jalan masa depan
positif tidak dijelaskan, maka kebingungan identitas merajalela</span><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Namun
bagi mereka yang menerima dukungan memadai maka eksplorasi personal, kepekaan
diri, perasaan mandiri dan control dirinya akan muncul dalam tahap ini.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Bagi
mereka yang tidak yakin terhadap kepercayaan diri dan hasratnya, akan muncul
rasa tidak aman dan bingung terhadap diri dan masa depannya.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahap
6. <i>Intimacy vs isolation</i> (keintiman vs keterkucilan)</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Terjadi
selama masa dewasa awal (20an s/d 30an tahun)</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Erikson
percaya tahap ini penting, yaitu tahap seseorang membangun hubungan yang dekat
dan siap berkomitmen dengan orang lain.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Mereka
yang berhasil di tahap ini, akan mengembangkan hubungan yang komit dan aman.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Erikson
percaya bahwa identitas personal yang kuat penting untuk mengembangkan hubungan
yang intim. Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki sedikit
kepakaan diri cenderung memiliki kekurangan komitemen dalam menjalin suatu
hubungan dan lebih sering terisolasi secara emosional, kesendirian dan depresi.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Jika
mengalami kegagalan, maka akan muncul rasa keterasingan dan jarak dalam
interaksi dengan orang.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="SV" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahap
7. <i>Generativity vs Stagnation</i> (Bangkit vs Stagnan)</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Terjadi
selama masa pertengahan dewasa (40an s/d 50an tahun).</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Selama
masa ini, mereka melanjutkan membangun hidupnya berfokus terhadap karir dan
keluarga.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Mereka
yang berhasil dalam tahap ini, maka akan merasa bahwa mereka berkontribusi
terhadap dunia dengan partisipasinya di dalam rumah serta komunitas.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Mereka
yang gagal melalui tahap ini, akan merasa tidak produktif dan tidak terlibat di
dunia ini.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahap
8. <i>Integrity vs depair</i> (integritas vs putus asa)</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Terjadi
selama masa akhir dewasa (60an tahun)</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Selama
fase ini cenderung melakukan cerminan diri terhadap masa lalu.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Mereka
yang tidak berhasil pada fase ini, akan merasa bahwa hidupnya percuma dan
mengalami banyak penyesalan.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Individu
akan merasa kepahitan hidup dan putus asa</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Mereka
yang berhasil melewati tahap ini, berarti ia dapat mencerminkan keberhasilan
dan kegagalan yang pernah dialami.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="FI" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">· Individu
ini akan mencapai kebijaksaan, meskipun saat menghadapi kematian.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</div>
Psikologi Sosial Terapan STAIN Kediri http://www.blogger.com/profile/03791116176724228073noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4357978350044606535.post-21057572387496294422012-12-23T03:02:00.000-08:002012-12-23T03:02:57.234-08:00ILMU MANTIQ (LOGIKA)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: center;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ILMU MANTIQ (LOGIKA)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Definisi dan Urgensi Mantiq<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mantiq adalah alat atau
dasar yang penggunaannya akan menjaga kesalahan dalam berpikir.Lebih jelasnya,
Mantiq adalah sebuah ilmu yang membahas tentang alat dan formula berpikir,
sehingga seseorang yang menggunakannya akan selamat dari cara berpikir salah.
Manusia sebagai makhluk yang berpikir tidak akan lepas dari berpikir. Namun,
saat berpikir, manusia seringkali dipengaruhi oleh berbagai tendensi, emosi,
subyektifitas dan lainnya sehingga ia tidak dapat berpikir jernih, logis dan
obyektif. Mantiq merupakan upaya agar seseorang dapat berpikir dengan cara yang
benar, tidak keliru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebelum kita pelajari
masalah-masalah mantiq, ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan
"berpikir".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berpikir adalah proses
pengungkapan sesuatu yang misteri (majhul atau belum diketahui) dengan mengolah
pengetahuan-pengetahuan yang telah ada dalam benak kita (dzihn) sehingga yang
majhul itu menjadi ma'lûm (diketahui).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor-Faktor Kesalahan
Berpikir </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Hal-hal yang dijadikan dasar (premis) tidak benar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Susunan atau
form yang menyusun premis tidak sesuai dengan kaidah mantiq yang benar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Argumentasi (proses
berpikir) dalam alam pikiran manusia bagaikan sebuah bangunan. Suatu bangunan
akan terbentuk sempurna jika tersusun dari bahan-bahan dan konstruksi bangunan
yang sesuai dengan teori-teori yang benar. Apabila salah satu dari dua unsur
itu tidak terpenuhi, maka bangunan tersebut tidak akan terbentuk dengan baik
dan sempurna. Sebagai misal, "[1] Socrates adalah manusia; dan [2] setiap
manusia bertindak zalim; maka [3] Socrates bertindak zalim". Argumentasi
semacam ini benar dari segi susunan dan formnya. Tetapi, salah satu premisnya
salah yaitu premis yang berbunyi "Setiap manusia bertindak zalim",
maka konklusinya tidak tepat. Atau misal, "[1] Socrates adalah manusia;
dan [2] Socrates adalah seorang ilmuwan", maka "[3] manusia adalah
ilmuwan". Dua premis ini benar tetapi susunan atau formnya tidak benar,
maka konklusinya tidak benar. (Dalam pembahasan qiyas nanti akan dijelaskan
susunan argumentasi yang benar, pen).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu dan Idrak<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dua kata di atas, Ilmu
dan Idrak, mempunyai makna yang sama (sinonim). Dalam ilmu mantiq, kedua kata
ini menjadi bahasan yang paling penting karena membahas aspek terpenting dalam
pikiran manusia, yakni ilmu. Oleh karena itu, makna ilmu sendiri perlu
diperjelas. Para ahli mantiq (mantiqiyyin) mendefinisikan ilmu sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu adalah gambaran
tentang sesuatu yang ada dalam benak (akal). Benak atau pikiran kita tidak
lepas dari dua kondisi yang kontradiktif, yaitu ilmu dan jahil (ketidak
tahuan). Pada saat keluar rumah, kita menyaksikan sebuah bangunan yang megah
dan indah, dan pada saat yang sama pula tertanam dalam benak gambaran bangunan
itu. Kondisi ini disebut "ilmu". Sebaliknya, sebelum menyaksikan
bangunan tersebut, dalam benak kita tidak ada gambaran itu. Kondisi ini disebut
"jahil".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada kondisi ilmu, benak
atau akal kita terkadang hanya [1] menghimpun gambaran dari sesuatu saja
(bangunan, dalam misal). Terkadang kita tidak hanya menghimpun tetapi juga [2]
memberikan penilaian atau hukum (judgement). (Misalnya, bangunan itu indah dan
megah). Kondisi ilmu yang pertama disebut tashawwur dan yang kedua disebut
tashdiq. Jadi tashawwur hanya gambaran akan sesuatu dalam benak. Sedangkan
tashdiq adalah penilaian atau penetapan dengan dua ketetapan: "ya"
atau "tidak/bukan". Misalnya, "air itu dingin", atau
"air itu tidak dingin"; "manusia itu berakal", atau
"manusia itu bukan binatang" dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan, ilmu dibagi
menjadi dua; tashawwuri dan tashdiqi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dharuri dan Nadzari<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu tashawwuri dan ilmu
tashdiqi mempunyai dua macam: dharuri dan nadzari. Dharuri adalah ilmu yang
tidak membutuhkan pemikiran lagi (aksiomatis). Nadzari adalah ilmu yang
membutuhkan pemikiran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lebih jelasnya, dharuri
(sering juga disebut badihi) adalah ilmu dan pengetahuan yang dengan sendirinya
bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain.
Jadi Ilmu tashawwuri dharuri adalah gambaran dalam benak yang dipahami tanpa
sebuah proses pemikiran. Contoh: 2 x 2 = 4; 15 x 15 = 225 atau berkumpulnya dua
hal yang kontradiktif adalah mustahil (tidak mungkin terjadi) adalah hal yang
dharuri. Sedangkan nadzari dapat diketahui melalui sebuah proses pemikiran atau
melalui pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya. (Lihat kembali definisi
berpikir). Jadi ilmu tashawwuri nadzari adalah gambaran yang ada dalam benak
yang dipahami melalui proses pemikiran. Contoh: bumi itu bulat adalah hal yang
nadzari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kulli dan Juz'i<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembahasan tentang kulli
(general) dan juz'i (parsial) secara esensial sangat erat kaitannya dengan
tashawwur dan juga secara aksidental berkaitan dengan tashdiq.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kulli adalah tashawwur
(gambaran benak) yang dapat diterapkan (berlaku) pada beberapa benda di luar.
Misalnya: gambaran tentang manusia dapat diterapkan (berlaku) pada banyak
orang; Budi, Novel, Yani dan lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Juz'i adalah tashawwur
yang dapat diterapkan (berlaku) hanya pada satu benda saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Misalnya: gambaran
tentang Budi hanya untuk seorang yang bernama Budi saja. Manusia dalam
berkomunikasi tentang kehidupan sehari-hari menggunakan tashawwur-thasawwur
yang juz'i. Misalnya: Saya kemarin ke Jakarta; Adik saya sudah mulai masuk
sekolah; Bapak saya sudah pensiun dan sebagainya. Namun, yang dipakai oleh
manusia dalam kajian-kajian keilmuan adalah tashawwur-thasawwur kulli, yang
sifatnya universal. Seperti: 2 x 2 = 4; Orang yang beriman adalah orang
bertanggung jawab atas segala perbuatannya; Setiap akibat pasti mempunyai sebab
dan lain sebagainya. Dalam ilmu mantiq kita akan sering menggunakan kulli
(gambaran-gambaran yang universal), dan jarang bersangkutan dengan juz'i.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nisab Arba'ah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam benak kita
terdapat banyak tashawwur yang bersifat kulli dan setiap yang kulli mempunyai
realita (afrad) lebih dari satu. (Lihat definisi kulli ). Kemudian antara
tashawwur kulli yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan (relasi). Ahli
mantiq menyebut bentuk hubungan itu sebagai "Nisab Arba'ah". Mereka
menyebutkan bahwa ada empat kategori relasi: [1] Tabâyun (diferensi), [2]
Tasâwi (ekuivalensi), [3] Umum wa khusus Mutlaq (implikasi) dan [4] Umum wa
Khusus Minwajhin (asosiasi).<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tabâyunadalah
dua tashawwur kulli yang masing-masing dari keduanya tidak bisa diterapkan
pada seluruh afrad tashawwur kulli yang lain. Dengan kata lain, afrad
kulli yang satu tidak mungkin sama dan bersatu dengan afrad kulli yang
lain. Misal: tashawwur manusia dan tashawwur batu. Kedua tashawwur ini
sangatlah berbeda dan afradnya tidak mungkin sama. Setiap manusia pasti
bukan batu dan setiap batu pasti bukan manusia.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tasâwi
adalah dua tashawwur kulli yang keduanya bisa diterapkan pada seluruh
afrad kulli yang lain. Misal: tashawwur manusia dan tashawwurt berpikir.
Artinya setiap manusia dapat berpikir dan setiap yang berpikir adalah
manusia.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Umum
wa khusus mutlak adalah dua tashawwur kulli yang satu dapat diterapkan
pada seluruh afrad kulli yang lain dan tidak sebaliknya. Misal: tashawwur
hewan dan tashawwur manusia. Setiap manusia adalah hewan dan tidak setiap
hewan adalah manusia. Afrad tashawwur hewan lebih umum dan lebih luas
sehingga mencakup semua afrad tashawwur manusia.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Umum
wa khusus min wajhin adalah dua tashawwur kulli yang masing-masing dari
keduanya dapat diterapkan pada sebagian afrad kulli yang lain dan sebagian
lagi tidak bisa diterapkan. Misal: tashawwur manusia dan tashawwur putih.
Kedua tashawwur kulli ini bersatu pada seorang manusia yang putih, tetapi
terkadang keduanya berpisah seperti pada orang yang hitam dan pada kapur
tulis yang putih.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hudud dan Ta'rifat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kita sepakat bahwa masih
banyak hal yang belum kita ketahui (majhul). Dan sesuai dengan fitrah, kita
selalu ingin dan mencari tahu tentang hal-hal yang masih majhul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertemuan lalu telah
dibahas bahwa manusia memiliki ilmu dan pengetahuan (ma'lûm), baik tashawwuri
ataupun tashdiqi. Majhul (jahil) sebagai anonim dari ma'lûm (ilmu), juga
terbagi menjadi dua majhul tashawwuri dan majhul tashdiqi. Untuk mengetahui
hal-hal majhul tashawwuri, kita membutuhkan ma'lûm tashaswwuri. (Lihat definisi
berpikir. Pencarian majhul tashawwur dinamakan "had" atau
"ta'rif".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Had/ta'rif adalah sebuah
jawaban dan keterangan yang didahului pertanyaan "Apa?".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saat menghadapi sesuatu
yang belum kita ketahui (majhul), kita akan segara bertanya "apa
itu?". Artinya, kita bertanya tentang esensi dan hakikat sesuatu itu.
Jawaban dan keterangan yang diberikan adalah had (definisi) dari sesuatu itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu, dalam
disiplin ilmu, mendefinisikan suatu materi yang akan dibahas penting sekali
sebelum membahas lebih lanjut masalah-masalah yang berkaitan dengannya.
Perdebatan tentang sesuatu materi akan menjadi sia-sia kalau definisinya belum
jelas dan disepakati. Ilmu mantiq bertugas menunjukkan cara membuat had atau
definisi yang benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Macam-Macam Definisi (Ta'rif)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap definisi
bergantung pada kulli yang digunakan. Ada lima kulli yang digunakan untuk
mendefinisikan majhul tashawwuri (biasa disebut "kulliyat khamsah").
Lima kulli itu adalah: [1] Nau' (spesies), [2] jins (genius), [3] fashl
(diferentia), [4] 'aradh 'aam (common accidens) dan [5] 'aradh khas (proper
accidens). Pembahasan tentang kulliyat khamsah ini secara detail termasuk
pembahasan filsafat, bukan pembahasan mantiq.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Had
Tâm, adalah definisi yang menggunakan jins dan fashl untuk menjelaskan
bagian-bagian dari esensi yang majhul. Misal: Apakah manusia itu?
Jawabannya adalah "Hewan yang berpikir (natiq)".
"Hewan" adalah jins manusia, dan "berpikir" adalah
fashl manusia. Keduanya merupakan bagian dari esensi manusia.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Had
Nâqish, adalah definisi yang menggunakan jins saja. Misal: "Manusia
adalah hewan". Hewan adalah salah satu dari esensi manusia.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasam
Tâm, adalah definisi yang mengunakan 'ardh khas. Misal: "Manusia
adalah wujud yang berjalan, tegak lurus dan dapat tertawa".
"Maujud yang berjalan", "tegak lurus" dan
"tertawa" bukan bagian dari esensi manusia, tetapi hanya bagian
yang eksiden.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasam
Nâqish, adalah definisi yang menggunakan 'ardh 'âm, misalnya,
"Manusia adalah wujud yang berjalan".<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Qadhiyyah (Proposisi)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagaimana yang telah
kita ketahui, tashdiqi adalah penilaian dan penghukuman atas sesuatu dengan
sesuatu yang lain (seperti: gunung itu indah; manusia itu bukan kera dan lain
sebagainya). Atas dasar itu, tashdiq berkaitan dengan dua hal: maudhu' dan
mahmul ("gunung" sebagai maudhu' dan "indah" sebagai
mahmul). Gabungan dari dua sesuatu itu disebut qadhiyyah (proposisi).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Macam-macam Qadhiyyah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap qadhiyyah terdiri
dari tiga unsur: 1) mawdhu', 2) mahmul dan 3) rabithah (hubungan antara mawdhu'
dan mahmul). Berdasarkan masing-masing unsur itu, qadhiyyah dibagi menjadi
beberapa bagian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan
rabithah-nya, qadhiyyah dibagi menjadi dua: hamliyyah (proposisi kategoris) dan
syarthiyyah (proposisi hipotesis).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Qadhiyyah hamliyyah
adalah qadhiyyah yang terdiri dari mawdhu', mahmul dan rabithah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lebih jelasnya, ketika
kita membayangkan sesuatu, lalu kita menilai atau menetapkan atasnya sesuatu
yang lain, maka sesuatu yang pertama disebut mawdhu' dan sesuatu yang kedua
dinamakan mahmul dan yang menyatukan antara keduanya adalah rabithah. Misalnya:
"gunung itu indah". "Gunung" adalah mawdhu',
"indah" adalah mahmul dan "itu" adalah rabithah (Qadhiyyah
hamliyyah, proposisi kategorik)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terkadang kita menafikan
mahmul dari mawdhu'. Misalnya, "gunung itu tidak indah". Yang pertama
disebut qadhiyyah hamliyyah mujabah (afirmatif) dan yang kedua disebut
qadhiyyah hamliyyah salibah (negatif).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Qadhiyyah syarthiyyah
terbentuk dari dua qadhiyyah hamliyah yang dihubungkan dengan huruf syarat
seperti, "jika" dan "setiap kali".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contoh: jika Tuhan itu
banyak, maka bumi akan hancur. "Tuhan itu banyak" adalah qadhiyyah
hamliyah; demikian pula "bumi akan hancur" sebuah qadhiyyah hamliyah.
Kemudian keduanya dihubungkan dengan kata "jika". Qadhiyyah yang pertama
(dalam contoh, Tuhan itu banyak) disebut muqaddam dan qadhiyyah yang kedua
(dalam contoh, bumi akan hancur) disebut tali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Qadhiyyah syarthiyyah
dibagi menjadi dua: muttasilah dan munfasilah. Qadhiyyah syarthiyyah yang
menggabungkan antara dua qadhiyyah seperti contoh di atas disebut muttasilah,
yang maksudnya bahwa adanya "keseiringan" dan "kebersamaan"
antara dua qadhiyyah. Tetapi qadhiyyah syarthiyyah yang menunjukkan adanya
perbedaan dan keterpisahan antara dua qadhiyyah disebut munfasilah, seperti,
Bila angka itu genap, maka ia bukan ganjil. Antara angka genap dan angka ganjil
tidak mungkin kumpul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Qadhiyyah Mahshurah dan Muhmalah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembagian qadhiyyah
berdasarkan mawdhu'-nya dibagi menjadi dua: mahshurah dan muhmalah. Mahshurah
adalah qadhiyyah yang afrad (realita) mawdhu'-nya ditentukan jumlahnya
(kuantitasnya) dengan menggunakan kata "semua" dan "setiap"
atau "sebagian" dan "tidak semua". Contohnya, semua manusia
akan mati atau sebagian manusia pintar. Sedangkan dalam muhmalah jumlah afrad
mawdhu'-nya tidak ditentukan. Contohnya, manusia akan mati, atau manusia itu
pintar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam ilmu mantiq,
filsafat, eksakta dan ilmu pengetahuan lainnya, qadhiyyah yang dipakai adalah
qadhiyyah mahshurah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Qadhiyyah mahshurah
terkadang kulliyah (proposisi determinatif general) dan terkadang juz'iyyah
(proposisi determinatif partikular) dan qadhiyyah sendiri ada yang mujabah
(afirmatif) dan ada yang salibah (negatif) . Maka qadhiyyah mahshurah mempunyai
empat macam:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mujabah
kulliyyah: Setiap manusia adalah hewan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Salibah
kulliyyah: Tidak satupun manusia yang berupa batu.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mujabah
juz'iyyah: Sebagian manusia pintar<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Salibah
juz'iyyah: Sebagian manusia bukan laki-laki.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebenarnya masih banyak
lagi pembagian qadhiyyah baik berdasarkan mahmul-nya (qadhiyyah muhassalah dan
mu'addlah), atau jihat qadhiyyah (dharuriyyah, daimah dan mumkinah) dan
qadhiyyah syarthiyyah muttasilah (haqiqiyyah, maani'atul jama' dan maani'atul
khulw). Namun qadhiyyah yang paling banyak dibahas dalam ilmu filsafat, mantiq
dan lainnya adalah qadhiyyah mahshurah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hukum-Hukum Qadhiyyah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah kita ketahui
definisi dan pembagian qadhiyyah, maka pembahasan berikutnya adalah hubungan
antara masing-masing dari empat qadhiyyah mahshurah. Pada pembahasan terdahulu
telah kita ketahui bahwa terdapat empat macam hubungan antara empat tashawwuri
kulli: [1] tabâyun, [2] tasâwi, [3] umum wa khusus mutlak dan [4] umum wa
khusus min wajhin. Demikian pula terdapat empat macam hubungan antara
masing-masing empat qadhiyyah mahshurah: [1] tanaqudh, [2] tadhadd, [3] dukhul
tahta tadhadd dan [4] tadakhul.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanaqudh
(mutanaqidhain [kontradiktif]) adalah dua qadhiyyah yang mawdhu' dan
mahmul-nya sama, tetapi kuantitas (kam) dan kualitasnya (kaif) berbeda,
yakni yang satu kulliyah mujabah dan yang lainnya juz'iyyah salibah. Misalnya,
"Semua manusia hewan" (kulliyyah mujabah) dengan "Sebagian
manusia bukan hewan" (juz'iyyah salibah).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tadhad
(kontrariatif) adalah dua qadhiyah yang sama kuantitasnya (keduanya
kulliyyah), tetapi yang satu mujabah dan yang lain salibah. Misalnya,
"Semua manusia dapat berpikir" (kulliyyah mujabah) dengan
"Tidak satupun dari manusia dapat berpikir" (kulliyyah salibah).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dukhul
tahta tadhad (dakhilatain tahta tadhad [interferensif sub-kontrariatif])
adalah dua qadhiyyah yang sama kuantitasnya (keduanya juz'iyyah), tetapi
yang satu mujabah dan lain salibah. Misalnya: "Sebagian manusia
pintar" (juz'iyyah mujabah) dengan "Sebagian manusia tidak
pintar" (juz'iyyah salibah).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tadakhul
(mutadakhilatain [interferensif]) adalah dua qadhiyyah yang sama
kualitasnya tetapi kuantitasnya berbeda. Misalnya: "Semua manusia
akan mati" (kulliyyah mujabah) dengan "Sebagian manusia akan
mati" (juz'iyyah mujabah) atau "Tidak satupun dari manusia akan
kekal" (kulliyyah salibah) dengan "Sebagian manusia tidak
kekal" (juz'iyyah salibah). Dua qadhiyyah ini disebut pula<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hukum dua qadhiyyah
mutanaqidhain (kontradiktif) jika salah satu dari dua qadhiyyah itu benar, maka
yang lainnya pasti salah. Demikian pula jika yang satu salah, maka yang lainnya
benar. Artinya tidak mungkin (mustahil) keduanya benar atau keduanya salah. Dua
qadhiyyah biasa dikenal dengan ijtima' al naqidhain mustahil (kombinasi
kontradiktif).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hukum dua qadhiyyah
mutadhaddain (kontrariatif), jika salah satu dari dua qadhiyyah itu benar, maka
yang lain pasti salah. Tetapi, jika salah satu salah, maka yang lain belum
tentu benar. Artinya keduanya tidak mungkin benar, tetapi keduanya mungkin
salah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hukum dua qadhiyyah
dakhlatain tahta tadhad (interferensif sub-kontrariatif), jika salah satu dari
dua qadhiyyah itu salah, maka yang lain pasti benar. Tetapi, jika yang satu
benar, maka yang lain belum tentu salah. Dengan kata lain, kedua qadhiyyah itu
tidak mungkin salah, tetapi mungkin saja keduanya benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hukum dua qadhiyyah
mutadakhilatain (interferentif), berbeda dengan masalah tashawwuri. (Lihat
pembahasan tentang nisab arba'ah, pen); bahwa tashawwur kulli (misalnya,
manusia) lebih umum dari tashawwur juz'i (misalnya, Ali). Di sini, qadhiyyah
kulliyyah lebih khusus dari qadhiyyah juz'iyyah. Artinya, jika qadhiyyah kulliyyah
benar, maka qadhiyyah juz'iyyah pasti benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tetapi, jika qadhiyyah
juz'iyyah benar, maka qadhiyyah kulliyyah belum tentu benar. Misalnya, jika
"setiap A adalah B" (qadhiyyah kulliyyah), maka pasti "sebagian
A pasti B". Tetapi jika "sebagian A adalah B", maka belum pasti
"setiap A adalah B".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tanaqudh<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah satu hukum
qadhiyyah yang menjadi dasar semua pembahasan mantiq dan filsafat adalah hukum
tanaqudh (hukum kontradiksi). Para ahli mantiq dan filsafat menyebutkan bahwa
selain mawdhu' dan mahmul dua qadhiyyah mutanaqidhain itu harus sama, juga ada
beberapa kesamaan dalam kedua qadhiyyah tersebut. Kesamaan itu terletak pada:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesamaan
tempat (makan)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesamaan
waktu (zaman)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesamaan
kondisi (syart)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesamaan
korelasi (idhafah)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesamaan
pada sebagian atau keseluruhan (juz dan kull )<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesamaan
dalam potensi dan aktual (bil quwwah dan bil fi'li). Qiyas (silogisme)<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembahasan tentang
qadhiyyah sebenarnya pendahuluan dari masalah qiyas, sebagaimana pembahasan
tentang tashawwur sebagai pendahuluan dari hudud atau ta'rifat. Dan sebenarnya
inti pembahasan mantiq adalah hudud dan qiyas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Qiyas adalah kumpulan
dari beberapa qadhiyyah yang berkaitan yang jika benar, maka dengan sendirinya
(li dzatihi) akan menghasilkan qadhiyyah yang lain (baru).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebelum kita lebih lnjut
membahas tentang qiyas, ada baiknya kita secara sekilas beberapa macam hujjah
(argumentasi ). Manusia disaat ingin mengetahui hal-hal yang majhul, maka
terdapat tiga cara untuk mengetahuinya:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengetahuan
dari juz'i ke juz'i yang lain. Argumenatsi ini sifatnya horisontal, dari
sebuah titik yang parsial ke titik parsial lainnya. Argumentasi ini
disebut tamtsil (analogi).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengetahuan
dari juz'i ke kulli. Atau dengan kata lain, dari khusus ke umum (menggeneralisasi
yang parsial) Argumentasi ini bersifat vertikal, dan disebut istiqra'
(induksi).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengetahuan
dari kulli ke juz'i. Atau dengan kata lain, dari umum ke khusus.
Argumentasi ini disebut qiyas (silogisme).<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<h3 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Macam-macam Qiyas<o:p></o:p></span></h3>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Qiyas dibagi menjadi dua; iqtirani
(silogisme kategoris) dan istitsna'i (silogisme hipotesis). Sesuai dengan
definisi qiyas di atas, satu qadhiyyah atau beberapa qadhiyyah yang tidak
dikaitkan antara satu dengan yang lain tidak akan menghasilkan qadhiyyah baru.
Jadi untuk memberikan hasil (konklusi) diperlukan beberapa qadhiyyah yang
saling berkaitan. Dan itulah yang namanya qiyas.<o:p></o:p></div>
<h4 style="line-height: 150%; margin-top: 12pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Qiyas Iqtirani<o:p></o:p></span></h4>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Qiyas iqtirani adalah qiyas yang
mawdhu' dan mahmul natijahnya berada secara terpisah pada dua muqaddimah.
Contoh: "Kunci itu besi" dan "setiap besi akan memuai jika
dipanaskan", maka "kunci itu akan memuai jika dipanaskan". Qiyas
ini terdiri dari tiga qadhiyyah; [1] Kunci itu besi, [2] setiap besi akan
memuai jika dipanaskan dan [3] kunci itu akan memuai jika dipanaskan. Qadhiyyah
pertama disebut muqaddimah shugra (premis minor), qadhiyyah kedua disebut
muqaddimah kubra (premis mayor) dan yang ketiga adalah natijah (konklusi).<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Natijah merupakan gabungan dari
mawdhu' dan mahmul yang sudah tercantum pada dua muqaddimah, yakni, "kunci"
(mawdhu') dan "akan memuai jika dipanaskan" (mahmul). Sedangkan
"besi" sebagai had awshat.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Yang paling berperan dalam qiyas
adalah penghubung antara mawdhu' muqadimah shugra dengan mahmul muqaddimah
kubra. Penghubung itu disebut had awsath. Had awsath harus berada pada kedua
muqaddimah (shugra dan kubra) tetapi tidak tecantum dalam natijah. (Lihat
contoh, pen).<o:p></o:p></div>
<h4 style="line-height: 150%; margin-top: 12pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Empat Bentuk Qiyas Iqtirani<o:p></o:p></span></h4>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Qiyas iqtirani kalau dilihat dari
letak kedudukan had awsath-nya pada muqaddimah shugra dan kubra mempunyai empat
bentuk :<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
1. Syakl Awwal adalah Qiyas yang
had awsth-nya menjadi mahmul pada muqaddimah shugra dan menjadi mawdhu' pada
muqaddimah kubra. Misalnya, "Setiap Nabi itu makshum", dan
"setiap orang makshum adalah teladan yang baik", maka "setiap
nabi adalah teladan yang baik". "Makshum" adalah had awsath,
yang menjadi mahmul pada muqaddimah shugra dan menjadi mawdhu' pada muqaddimah
kubra.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Syarat-syarat syakl awwal.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Syakl awwal akan menghasilkan
natijah yang badihi (jelas dan pasti) jika memenuhi dua syarat berikut ini:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Muqaddimah shugra harus mujabah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Muqaddimah kubra harus kulliyah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
2. Syakl Kedua adalah Qiyas yang
had awshat-nya menjadi mahmul pada kedua muqaddimah-nya. Misalnya, "Setiap
nabi makshum", dan "tidak satupun pendosa itu makshum", maka
"tidak satupun dari nabi itu pendosa".<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Syarat-syarat syakl kedua.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Kedua muqaddimah harus berbeda dalam kualitasnya (kaif, yakni
mujabah dan salibah).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Muqaddimah kubra harus kulliyyah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
3. Syakl Ketiga adalah Qiyas yang
had awshat-nya menjadi mawdhu' pada kedua muqaddimahnya. Misalnya, "Setiap
nabi makshum", dan "sebagian nabi adalah imam", maka
"sebagian orang makshum adalah imam".<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Syarat-syarat Syakl ketiga.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Muqaddimah sughra harus mujabah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Salah satu dari kedua muqaddimah harus kulliyyah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
4. Syakal Keempat adalah Qiyas yang
had awsath-nya menjadi mawdhu' pada muqaddimah shugra dan menjadi mahmul pada
muqaddimah kubra (kebalikan dari syakl awwal.)<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Syarat-syarat Syakl keempat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Kedua muqaddimahnya harus mujabah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Muqaddimah shugra harus kulliyyah. Atau<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Kedua muqaddimahnya harus berbeda kualitasnya (kaif)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. Salah satu dari keduanya harus kulliyyah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Catatan: Menurut para mantiqiyyin,
bentuk qiyas iqtirani yang badihi (jelas sekali) adalah yang pertama sedangkan
yang kedua dan ketiga membutuhkan pemikiran. Adapun yang keempat sangat sulit
diterima oleh pikiran. Oleh karena itu Aristoteles sebagai penyusun mantiq yang
pertama tidak mencantumkan bentuk yang keempat.<o:p></o:p></div>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Qiyas
Istitsna'i<o:p></o:p></span></h3>
<div style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt;">
Berbeda dengan qiyas iqtirani,
qiyas ini terbentuk dari qadhiyyah syarthiyyah dan qadhiyyah hamliyyah.
Misalnya, "Jika Muhammad itu utusan Allah, maka dia mempunyai mukjizat.
Oleh karena dia mempunyai mukjizat, berarti dia utusan Allah".
Penjelasannya: "Jika Muhammad itu utusan Allah, maka dia mempunyai
mukjizat" adalah qadhiyyah syarthiyyah yang terdiri dari muqaddam dan tali
(lihat definisi qadhiyyah syarthiyyah), dan "Dia mempunyai mukjizat"
adalah qadhiyyah hamliyyah. Sedangkan "maka dia mempunyai mukjizat"
adalah natijah. Dinamakan istitsna'i karena terdapat kata " tetapi", atau
"oleh karena". Macam-Macam Qiyas istitsna'i (silogisme) Ada empat
macam qiyas istitsna'i: Muqaddam positif dan tali positif. Misalnya, "Jika
Muhammad utusan Allah, maka dia mempunyai mukjizat. Tetapi Muhammad mempunyai
mukjizat berarti Dia utusan Allah". Muqaddam negatif dan tali positif.
Misalnya, "Jika Tuhan itu tidak satu, maka bumi ini akan hancur. Tetapi
bumi tidak hancur, berarti Tuhan satu (tidak tidak satu)". Tali negatif
dan muqaddam negatif. Misalnya, "Jika Muhammad bukan nabi, maka dia tidak
mempunyai mukjizat. Tetapi dia mempunyai mukjizat, berarti dia Nabi (bukan
bukan nabi)". Tali negatif dan muqaddam positif. Misalnya, "Jika
Fir'aun itu Tuhan, maka dia tidak akan binasa. Tetapi dia binasa, berarti dia
bukan Tuhan".<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Psikologi Sosial Terapan STAIN Kediri http://www.blogger.com/profile/03791116176724228073noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4357978350044606535.post-65488880812151157502012-12-22T11:49:00.001-08:002012-12-22T12:02:03.337-08:00TENTANG TASAWUF<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><b>PENGERTIAN DAN ASAL - USUL TASAWUF</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menurut bahasa, istilah tasawuf
berasal dari kata shaf, shuf, dan shuffah. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang berperang di jalan - Nya dalam barisan ( shaffan )
yang teratur seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika dilihat dari asal kata shaf,
maka tasawuf berarti menyusun barisan di jalan Allah. Shuf adalah bulu domba
yang sering digunakan oleh pemimpin Yahudi dan Kristen sebagai simbol
kesederhanaan. Jika ditinjau dari asal kata shuf, maka tasawuf berarti hal yang
identik dengan kesederhanaan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Shuffah adalah tempat duduk kecil
yang terbuat dari kayu atau batu yang digunakan oleh para sahabat Nabi saw
sehingga mereka disebut Ahlus - shuffah. Tasawuf diyakini berasal dari
kebiasaan para sahabat Nabi saw tersebut. Kesimpulannya, tasawuf adalah barisan
- barisan yang senantiasa berada di jalan Allah dan hidup sederhana dengan
mencontoh teladan para sahabat Nabi saw.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ada beberapa ulama yang telah
mendefinisikan istilah tasawuf, antara lain : Abu Muhammad al-Jariri,
al-Kattani, al-Ruwaim, Dzun-Nun al-Mishri, dan al-Junaid. Abu Muhammad
al-Jariri berkata, “Tasawuf adalah memasuki akhlak yang baik dan keluar dari
akhlak yang buruk.” Al-Kattani berkata, ”Tasawuf adalah akhlak. Barangsiapa
bertambah baik akhlaknya, bertambah baik pula tasawufnya.” Al-Ruwaim berkata,
“Tasawuf adalah membiarkan diri bersama Allah menurut apa yang
dikehendaki-Nya.” Sedangkan Dzun-Nun al-Mishri berkata, “Sufi adalah orang yang
tidak berpayah-payah meminta dan tidak kecewa oleh penolakan.” Jadi, Tasawuf
bisa didefinisikan sebagai pendidikan tentang bagaimana seorang hamba harus
berakhlak mulia serta menyerahkan urusannya kepada Allah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ada lagi pendapat lain yang
mengatakan tentang awal kemunculan kata tasawuf. Ibnu Taimiyah dan sebelum itu
Ibnu Al Jauzi dan Ibu Khaldun menyebutkan bahwa kata sufi tidak dikenal di tiga
abad hijriyah, namun pembicaran tentang tasawuf dikenal setelah itu. As Siraj
Ath Thusi berkata di bab khusus yang ia buat untuk mengkounter pendapat yang
menyatakan, ”Kami tidak mendengar penyebutan orang-orang sufi pada zaman dulu
dan kata tersebut adalah kata baru ”Kata As Siraj”, Jika penanya bertanya
dengan berkata bahwa kami tidak mendengar penyebutan orang-orang sufi
dikalangan sahabat-sahabat Nabi SAW atau generasi sesudah mereka, kami hanya
mengenal istilah orang-orang ahli ibadah, orang-orang zuhud, para pengembara,
para orang miskin, Selain itu, tidak pernah dikatakan kepada seorang sahabat
bahwa ia orang sufi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hal yang sama dikatakan
As-Sahruradi .”kata tasawuf tidak dikenal pada zaman Rasullullah, ada lagi yang
mengatakan bahwa kata tasawuf ( sufi ) tidak dikenal hingga tahun 200 Hijriyah.
Abdurrahman Al Jami menegaskan, ”Abu Hasyim Al Kufi adalah orang yang pertama
kali dipanggil dengan nama sufi dan sebelumnya tidak ada seorang pun yang
diberi nama dengan nama tersebut, Khaniqah yang pertama kali ialah khaniqah di
Ramlah, Syam.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Adapun Al Hajuwiri, ia
menyebutkan kata tasawuf sudah ada pada zaman Rasullullah dan denga kata yang
sama Al Hajuwiri berhujjah dengan hadits palsu Yang diatasnamakan kepada
Rasullullah, katanya Beliau bersabda, ”Barangsiapa mendengar suara orang-orang
sufi, namun tidak mengamankan doa mereka, ia ditulis disisi Allah sebagai orang
yang lalai.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Padahal Al Hajuwiri sendiri
menulis di akhir bab yang sama ketika menjelaskan perkataan Abui Al Hasan Al
Busynaji. ”Tasawuf pada hari ini adalah nama tanpa hakekat dan sebelum itu
adalah hakekat tanpa nama, Maksudnya, nama tasawuf tidak ada pada zaman sahabat
dan generasi salaf sedang maknanya ada pada setiap orang dari mereka, sedang
sekarang namanya ada, namun maknanya tidak ada.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Adapun para orientalis yang
menulis tasawuf seperti Nichelson, ia berpendapat bahwa kata tasawuf pertama
kali diberikan kepada Abu Hasyim Al Kufi ( meninggal pada tahun 150 H ).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Adapun bentuk jamak kata sufi ,
yaitu shufiyah ( orang - orang sufi)
yang muncul pada tahun 189 H ( 814 M ) di Iskandariyah, maka itu
menunjukkan dekatnya periode ketika itu dengan salah satu aliran tasawuf islam,
yang nyaris merupakan aliran Syiah dan muncul di Kufah. Abdak adalah imam
terakhir tasawuf dan termasuk orang yang berpendapat imamah ( kepemimpinan )
itu bisa dimiliki dengan pewarisan dan penunjukan . Abdak tidak makan daging
dan meninggal dunia di Baghdad kira-kira pada tahun 210 H, jadi penggunaan kat
sufi terbatas di Kufah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>SEJARAH PERKEMBANGAN TASAWUF<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Amir Syukur dalam karyanya
“menggugat tasawuf” membagi periodisasi sejarah perkembangan tasawuf menjadi
lima masa,yaitu masa pembentukan,masa pengembangan,masa konsolidasi,masa
falsafi,dan masa pemurnian.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>1. Masa pembentukan</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam abad ke-1 Hijriah bagian kedua,lahirlah
Hasan Bashri (wafat 110 H) dengan ajaran khaufnya,mempertebal takut kepada
Tuhan,begitu juga tampil kemuka guru-guru yang lain yang dinamakan
qari’,mengadakan gerakan memperbaruhi gerakan hidup kerohanian di kalangan kaum
muslimin.Sebenarnya bibit tasawuf sudah ada sejak itu,garis-garis besar
mengenai thariq atau jalan beribadah sudah mulai disusun,dalam ajaran-ajaran
yang dikemukakan disana-sini sudah mulai dianjurkan mengurangi makan
(ju’),menjauhkan diri dari keramaian duniawi (zuhud),mencela dunia (dzimmu
ad-dunya),seperti harta,keluarga,kedudukan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kemudian pada akhir abad ke-1
H,Hasan Bashri diikuti Rabi’ah al-adawiyah (wafat 185 H) yang terkenal dengan
cintannya.selanjutnya pada abad ke-2 H,tasawuf tidak banyak berbeda dengan abad
sebelumnya,yakni sama dengan corak ke-zuhudan-nya,meskipun penyebabnya berbeda.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>2. Masa pengembangan</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tasawuf pada abad ke-3 H dan ke-4
H sudah mempunyai corak yang berbeda sekali dengan tasawuf sebelumnya.Pada abad
ini tasawuf sudah ke-fana’an yang menjurus ke persatuan (hamba dengan
kholiq).orang sudah ramai membicarakan tentang : a) lenyap dan kecintaan (fana’
fi al- mahbub),b) bersatu dengan kecintaan (ittihat bi al-mahbub),c) kekal
dengan Tuhan, melihat Tuhan (musyahadah),d)bertemu dengan-Nya (liqo’),dan e) menjadi
satu dengan-Nya (‘ainu al-jama’) seperti yang diungkapkan Abu Yazid Al-Bushtami
(261 H),dengan teriakan:’ Ana al-haq (sayalah yang hak itu),atau hulul
(kemasukan Tuhan) sebagai di kemukakan oleh al-hallaj.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>3. Masa konsolidasi</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Masa konsolidasi terjadi pada
abad ke-5.pada masa ini ditandai adanya kompetisi dan petarungan antara
“tasawuf semi falsafi” dan “tasawuf sunni”.pertarungan dimenangkan tasawuf
sunni.dan berkembang dengan pesat,sedangkan tasawuf semi falsafi tenggelam dan
hilang serta muncul kembali pada abad ke-6 H dalam bentuk yang
berbeda.kemenangan tasawuf sunni dalam catatan sejarah,karena aliran teologi
ahli sunah waljamaah yang dipelopori oleh Abu Hasan al asy’ary (wafat 324 H)
yang mengkritik teori Abu Yazid al-Bushtami dan al-hallaj,sebagaimana tertuang
dalam syathahiyat yang tampaknya bertentangan dengankaidah dan akidah dalam
islam.Oleh karena itu,tasawuf pada masa ini cenderung mengandakan pembaharuan
atau menurut istilah annemarie schimmel dengan periode konsolidasi,yaitu
periode yang ditandai pemantapan dan pengembalian tasawuf ke landasa,alqur’an
dan hadis.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>4. Masa Falsafi</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tasawuf filosofis muncul dengan
jelas dalam khazanah islam sejak abad ke-6 H,meskipun tokohnya baru dikenal
seabad kemudian.Ciri tasawuf pada abad ke-6 H adalah tasawuf yang bercampur
dengan ajaran filsafat,kompromi ,dan pemakaian term-term filsafat yang maknanya
disesuaikan dengan tasawuf.Oleh karena itu,tasawuf yang berbau filsafat ini
tidak sepenuhnya bisa dikatakan tasawuf adan juga tidak bisa dikatakan sebagai filsafat,dan
di istilahkan dengan tasawuf tasawuf falsafi kar ena,satu pihak memakai
term-term filsafat,namun dilain pihak memakai metode pendekatan terhadap Tuhan
memakai dzauq/instuisi/wujdan(rasa).pemaduan antara tasawuf dan filsafat dengan
sendirinya telah membuat ajaran-ajaran tasawuf filosofis bercampur dengan
sejumlah ajaran filsafat diluar islam seperti Yunani,Persia,India,dan agama
nasrani,orisinalnya sebagai tasawuf tetap tidak hilang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>5. Masa Pemurnian</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada masa ini juga terlihat
adanya tanda-tanda keruntuhan dan penyelewengan serta skandal melanda,akibatnya
ancaman kehancuran reputasi tasawuf tidak dapat dielakkan lagi,dengan adanya
legenda keajaiban dikaitkan dengan tokoh-tokoh sufi.Dengan mudah dapat dikatan
bahwa tasawuf masa kini ditandai dengan bid’ah,khurafat,mengabaikan syariat dan
hukum moral dan penghinaan terhadap ilmu pengetahuan,berbentengan diri dari
dukungan awam untuk menghindari dari rasionalitas,dengan menampilkan amalan
yang irrasional,azimat,dan ramalan serta kekuatan goib ditonjolkan.dengan
kondisi demikian muncul Ibnu Taimiyah yang dengan tegas menyerang penyelewengan
kaum sufi tersebut.kepercayaan yang menyeleweng diluruskan,seperti kepercayan
kepada wali,khurafat dan bentuk-bentuk bid’ah pada umumnya.Ibnu Taimiyah
berpendapat bahwa wali (kekasih Allah) adalah orang yang berperilaku baik
(sholih),dan konsisten dengan syariat islamiyah.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Psikologi Sosial Terapan STAIN Kediri http://www.blogger.com/profile/03791116176724228073noreply@blogger.com0